Kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional di berbagai daerah pada hari kedua terjadi. Salah satunya di Grobogan, Jawa Tengah. Sejumlah siswa tertangkap ketika sedang mencontek dan bertukar jawaban ujian. Contekan jawaban UN tersebut dibawa peserta berupa lembaran kunci jawaban dan dari HP. Sayangnya, pengawas jaga yang berada di dekat siswa peserta sama sekali tak menegur dan seperti seolah-olah tak tahu.
Peristiwa yang lebih ironis terjadi di Bone, Sulawesi Selatan. Seorang siswa tampak santai mengeluarkan telepon genggam dari helm miliknya, lantas memindahkan jawaban tersebut ke lembar ujian.
Tapi tak semua pengawas membiarkan aksi siswa yang melakukan kecurangan tersebut. Ada beberapa siswa yang diketahui melakukan kecurangan langsung digiring ke ruang pengawas UN. Ketika diperiksa, pengawas menemukan jawaban ujian di ponsel siswa dan sebagian lagi berupa gulungan kertas jawaban.
Nyontek
saat ujian memang sudah menjadi masalah umum yang sering dilakukan oleh para
siswa saat ujian. Bahkan dengan semakin canggihnya teknologi ponsel pintar,
kegiatan contek-menyontekpun
semakin mudah. Dengan kata lain, menyontek memang telah menjadi masalah global
yang tidak mudah diberantas.
Di Kota-kota besar mungkin sudah ada CCTV, tapi saya yakin tidak ada 50% Penyelenggara Ujian di Indonesia terdapat CCTV.
Mungkin ini bisa menjadi solusi
Seorang guru asal India rupanya menemukan sebuah cara yang cukup inovatif untuk
mencegah kebiasaan menyontek di kalangan siswa. Caranya pun sangat mudah, murah
namun efektif. Setidaknya berdasarkan foto yang sedang mejadi trending di
Twitter belum lama ini.
Ya,
menurut keterangan dari sang pengunggah, foto tersebut diambil dari salah satu sekolah
di India,
meski cukup sulit membuktikannya karena hampir seluruh kepala siswa tertutup
kertas map.
Sepintas, Anda
mungkin menganggap tindakan ini sebagai aksi yang konyol, aneh
dan norak. Namun jika dipikir lebih dalam, cara ini terbilang cukup ampuh untuk membatasi
sudut pandang para siswa sehingga dapat mencegah siswa saling menyontek.
Apalagi di kelas yang terdapat banyak murid, dimana biasanya mereka duduk saling berdekatan
sehingga mudah untuk menengok ke kanan atau ke kiri untuk mendapat jawaban.
Bagian
paling menarik untuk metode ini adalah harganya yang cukup murah. Jika Anda
seorang guru dan berminat menerapkan metode ini kepada siswa Anda, Anda hanya
membutuhkan biaya sekitar Rp 2 ribuan per map.
Nah, dengan biaya seperti itu, mungkin saja konsep nyeleneh ini dipakai oleh seluruh sekolah di berbagai daerah. Dan Anda akan menjadi orang pertama yang menularkan konsep tersebut! Bagaimana?





0 komentar:
Posting Komentar